Otomotif | Otomotif - Automotive | Mobil - Sepeda Motor

Titles Titles & descriptions

  

Honda Tiger - Si macan naik kompresi tanpa operasi..


Sponsored Links
 Print this page 

Author: Penulis/Foto: Ben / Reza

Umumnya, menaikkan kompresi dilakukan dengan memapas sedikit kepala si­linder.

 

Biasanya berkisar antara 0,2-0,3 milimeter. Tetapi, kalau masih ingin mempertahankan kepala silinder seperti aslinya, bisa saja tanpa diutak-atik.

 

Seperti Honda Tiger milik Indra yang ring piston dan pistonnya sudah ‘berumur’, sekaligus ingin naik kompresi. “Bisa diganti piston sama ringnya saja yang lebih jenong,” ungkap Sutrisno, dari bengkel Jawa Motor di kawasan Palmerah Barat, Jakbar.

 

 

 

 

MEGAPRO NEOTECH

Setelah digunakan bertahun-tahun sudah sewajarnya Tiger milik Indra ini perlu penyegaran. “Ganti piston berikut ringnya, tetapi masih 0 alias belum oversize,” katanya. Diboyonglah Honda Tiger dengan mesin yang knalpotnya mengeluarkan asap mirip sedang fogging antinyamuk ke bengkel Jawa Motor.

 

Di sana, pak Tris langsung menyatakan memang piston dan ring perlu diganti (gbr.1), terlebih kompo­nen lain juga perlu tukar, setelah mesin dibongkar. Lantas, tawaran menaikkan kompresi pun dilontarkan oleh Indra. “Wah, kalau mau naik kompresi enggak usah dipapas head-nya,” tawar Pak Tris.

 

Memang, papas head cukup murah, biayanya sekitar Rp 40 ribuan. Namun kondisi jadi tidak standar lagi. Nah, mumpung ganti piston dan ringnya, tukar pakai milik Honda Megapro Neotech saja (gbr.2).

 

 


Gambar 1

Gbr 1

 

 

 

 

 


Gambar 2

Gbr 2

 

 

 

 

 

Diameternya sama, langsung pasang juga ke setang pistonnya. “Tetapi, saya papas sedikit pistonnya, sekitar 0,25 mm,” tutur Sutrisno. Maksudnya, agar kompresinya tidak terlalu tinggi, jadi kalau dipakai perjalanan jauh, mesin tak panas.

 

Lalu klep mentok enggak? Pada bagian piston yang berdekatan dengan klep, baik masuk dan buang, dibuang 0,5 mm (gbr.3).


Gambar 3

Gbr 3

 

 

 

Kenapa pakai piston Megapro Neotech? “Antara Tiger dan Megapro diameter pistonnya sama, hanya langkahnya saja lebih panjang Tiger,” tutur pak Tris.

 

Begitu pun transmisi dan sproketnya, Tiger memiliki 6 percepatan, Megapro 5.

Jadi, tak ada perubahan yang berarti pada liner alias boring Tiger ini. “Setang piston pun bisa langsung terpasang,” jelas pak Tris.

 

Indra pun kembali tersenyum, karena tunggangan kesayanganya kembali bertenaga. “Tarikan terasa lebih padat,” katanya.

 

Eits, tunggu dulu, jangan langsung dikebut, sebaiknya lakukan inreyen saja. “Putaran mesin dijaga jangan terlalu tinggi, di kisaran 4.000 rpm saja maksimum,” jelas Indra, sesuai anjuran Pak Tris.

 

Sumber :Penulis/Foto: Ben / Reza - otomotifnet.com



Sponsored Links

Komponen Mobil yang Diperiksa Pasca-Mudik
Setelah mobil "diperas" pergi-pulang untuk tujuan bersilaturahmi dengan sanak saudara di kampung hal...

Pengaman Roda cadangan - Penjaga roda kelima Suzuki APV!
Namanya maling, tak bisa mencomot barang di dalam kabin, di bagian luar pun diincar. Malah hingga ke...

Moge Dahsyat MV Agusta F4CC dari Varese, Italia
MV Agusta membuat motor gede (moge) jenis sport dalam jumlah sedikit (limited) yang diberi label F4C...


Copyright 2008-2015 Otomotif.web.id. All rights reserved. Privacy policy
Artikel dan komentar merupakan kontribusi tulisan dari sesama user, pergunakan dengan bijak
Klik tombol "Submit article" untuk memasukan artikel baru