Otomotif | Otomotif - Automotive | Mobil - Sepeda Motor

Titles Titles & descriptions

  

Problem Solving - menyetel AFR membikin irit innova?


Sponsored Links
 Print this page 

Author: Penulis : Ade/Foto : Reza

Toyota Innova bensin keluaran pertama sampai 2006, pengaturan emisi masih mengusung peranti Variable Resistor alias VR.

 

Melalui peranti ini hasil pembakaran antara udara dengan bensin juga akan berubah setelah VR diputar.

 

Bisa menjadi kaya akan campuran bensin terhadap udara atau kebalikannya menjadi miskin. Jadi jika Anda mempunyai Innova yang cenderung boros, cek dan pastikan angka AFR masih dalam kondisi normal.

 

 

Gambar 1
Perlu alat khusus untuk memutar VR secara presisi (kiri), alat sensor oksigen (kanan)

 

 

 

Saat uji emisi kendaraan, ada beberapa unsur gas yang dapat diketahui. Namun terkadang unsur oksigen berbanding dengan gas lain yang terkandung tidak ditampilkan pada hasil uji emisi.

 

Angka oksigen berbanding jumlah bensin disebut AFR (Air-Fuel Ratio). Nilai seimbang udara bensin adalah sekitar 14,7 : 1 atau bisa juga diartikan dengan angka 1 dengan istilah Lambda.

 

Nah, jika saat uji emisi atau pengukuran AFR di bengkel langganan Anda diketahui angka AFR di bawah 14,7 atau Lambda di bawah angka 1,0. Artinya Innova Anda masih bisa dibuat menjadi relatif lebih irit. Hanya saja pastikan mesin masih prima dan dalam kondisi baik sebelum melakukan penyetelan AFR.

 

Pasalnya, kondisi komponen tersebut berhubungan langsung terhadap campuran pembakaran secara keseluruhan. Sedangkan patokan angka AFR yang akan diatur cukup pada putaran idle atau stasioner saja. Pastinya akan mempengaruhi performa akselerasi juga pada hasilnya, bukan?

 

 

 

Gambar 2
Pastikan kondisi filter bensin dan lainnya fit sebelum setel AFR (kiri), Putar kekanan untuk bikin AFR lebih irit (kanan)

 

O iya, saat penyetelan juga sebaiknya dilakukan saat mesin sudah pada temperatur panas yang normal atau ditunjukan dengan nyala-matinya kipas pendingin radiator. Jika temperatur masih di bawah suhu ideal, campuran bahan bakar sengaja dibuat secara otomatis kaya akan campuran bensinnya oleh ECU (Electronic Control Unit).

 

Jika penyetelan tidak mau menunggu temperatur kerja normal, Anda perlu menghubungkan terminal TE1 dan E1 pada soket diagnosis mesin terlebih dulu atau dengan bantuan alat engine scanner. Tentunya jadi lebih repot, bukan?

 

Setelah komponen fit dan mesin dalam kondisi suhu kerja ideal. Pengaturan AFR, baru bisa dilakukan. Mulai dari memasang sensor oksigen di ujung pipa knalpot dan melihat hasilnya di layar monitor.

 

Semakin besar selisih angka AFR atau semakin kecil dari angka 14,7, peluang untuk dibuat menjadi lebih irit konsumsi BBM nya akan lebih besar pula.

 

Paling ideal, Anda bisa membuat angka AFR berkisar 15,1 dan maksimalnya 15,3. Angka tersebut didapat setelah memutar VR ke arah kanan atau searah jarum jam.

 

Berbeda ketika kondisi AFR sebelum dilakukan penyetelan sudah relatif irit atau mempunyai angka AFR yang lebih besar dari 15,3. Semakin besar angka AFR belum tentu dapat membuat konsumsi BBM menjadi irit atau normal.

 

Pasalnya, performa saat melaju pun menjadi kurang bertenaga saat mesin kekurangan suplai bensin.

 

Anda pun perlu menanam pedal gas lebih dalam untuk mendapat kecepatan tinggi. Jadi sebaiknya AFR diatur menjadi lebih kaya akan bensin.

 

Bedanya, penyetelan pada VR diputar ke arah kiri atau lawan jarum jam untuk mendapatkan angka yang lebih kecil nilainya.

 

Sumber :Penulis : Ade/Foto : Reza - otomotifnet.com



Sponsored Links

MEMB0NGKAR RAKITAN TUTUP BAK TRANSMISI
MEMB0NGKAR RAKITAN TUTUP BAK TRANSMISI

Suzuki Swift Hybrid Bakal Nongol di Tokyo
Suzuki terus melakukan gebrakan-gebrakan kecil. Tidak mau ketinggalan dengan produsen senegara lainn...

X-Over Fighter Yamaha Jupiter MX 135 LC 2005
MOTIF warna putih dikombinasi striping kotak-kotak merah digarisi hitam mengingatkan kita pada tungg...


Copyright 2008-2015 Otomotif.web.id. All rights reserved. Privacy policy
Artikel dan komentar merupakan kontribusi tulisan dari sesama user, pergunakan dengan bijak
Klik tombol "Submit article" untuk memasukan artikel baru