Otomotif | Otomotif - Automotive | Mobil - Sepeda Motor

Titles Titles & descriptions

  

Peratawan Mesin - Prosedur ,menganti oli mesin?


Sponsored Links
 Print this page 

Author: Penulis/Foto: Pidav

Ritual yang wajib dilakoni agar mesin motor kesayangan tetap awet adalah dengan mengganti oli mesinnya, sesuai aturan.

 

Bahkan sudah ditulis di buku servis dari pabrikan yang tidak boleh dilanggar; ganti setiap kelipatan 2.500 km.

Meski begitu, kadang motormania kerap mengabaikan hal tersebut.

 

Efeknya, sudah pasti berakibat buruk bagi dapur pacu. Nah, agar tidak salah persepsi, kita ikuti panduan dari para ahli di bidangnya. Sok atuh Kang...

 

Batas Maksimum


Aturan ini, secara kasatmata bisa dilihat pada bak mesin atau crankcase. Contoh, 800 ml atau 1.000 ml (gbr.1).

 

 

Gambar 1

Gambar 1

 

Nah, acuan ini pun kemudian jadi patokan para produsen oli dengan cara membuat takaran yang sama dalam kemasan olinya.

 

 

Tapi ya itu, tetap saja ada yang bandel. Harusnya 800 ml diisi penuh 1.000 ml, dengan alasan karena sayang akan sisanya, "Pengisian harus ada antara low dan full," wanti Dika, kepala bengkel servis Bajaj Pulsar wilayah Kelapa Dua, Jakbar (gbr.2). 

 

 

 

 

Gambar 2

Gambar 2

 

 

 

Jika batasan tersebut diabaikan, tak mustahil akan memicu terjadi kerusakan pada beberapa sektor lain. Terutama kerja pompa oli jadi berat akibat kepenuhan pelumas dan berimbas pada akselerasi motor menjadi lemot!

 

Panas Vs Dingin


Banyak motormania bertanya, enaknya ganti oli itu saat mesin panas atau dingin, ya? Tapi beberapa mekanik beranggapan, masing-masing punya plus minus.

 

Contoh saat panas, kekentalan oli sedang berubah encer. Keuntungannya, kotoran yang larut di dalam mesin (ikut oli), akan terbuang lewat lubang pembuangan.

 

Cuma ya itu, gantinya mesti hati-hati. "Jangan sampai tangan Anda malah tersengat panas. Atau kalau mau aman, ya saat kondisi hangat, deh," kata Agus Kristanto, kepala bengkel AHASS di Pos Pengumben, Jakbar. "Sebaliknya, saat memasang baut penutupnya, saat mesin dingin. Karena kalo sebaliknya, baut akan mudah patah." (gbr.3).

 

Gambar 3

Gambar 3

 

Perlu Disemprot Kompresor?


Perlu! Gunanya untuk membuang lebih cepat sisa oli yang menempel di mesin, kompresor yang dianjurkan mesti terdapat filter untuk menyaring uap air, karena uap tersebut mengandung air (gbr. 4).

 

 

Gambar 4

Gambar 4

 

Kalau gak ada filternya? "Cukup dibungkus kain pada ujung semprotannya tapi jangan terlalu tebal, kalau enggak pakai, bisa bikin karat jeroan mesin," jelas M. Haris, mekanik Suzuki Jl. Panjang Kebon Jeruk, Jakbar. 

 

Sumber :Penulis/Foto: Pidav - otomotifnet.com



Sponsored Links

EZ Matic : Konversi Transmisi Manual ke Matic
Transmisi manual dan otomatis memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing dan peminatnya sendiri-...

Jual Mobil Mewah Bekas, Untung Rp1 Miliar
LONDON - Bila di Indonesia harga jual mobil bekas selalu di bawah mobil baru, ternyata tidak dengan ...

Hummer H3 dengan Velg Terbesar, Justru Bukan di Jakarta
Pernahkah jumpa Hummer H3 pakai ban 26 inci di Jakarta? Atau mungkin di kota-kota besar seperti Sura...


Copyright 2008-2015 Otomotif.web.id. All rights reserved. Privacy policy
Artikel dan komentar merupakan kontribusi tulisan dari sesama user, pergunakan dengan bijak
Klik tombol "Submit article" untuk memasukan artikel baru