Otomotif | Otomotif - Automotive | Mobil - Sepeda Motor

Titles Titles & descriptions

  

Perawatan rem Mobil - Awas, mobil tidak bisa berhenti!


Sponsored Links
 Print this page 

Author: Penulis/Foto: Ben/Reza,F.Yosi

Gambar 1

Gambar 1

 

 


Gambar 2

Gambar 2

 

 

 

Ada orang punya prinsip, kalau mobil asal maju saja. Yang penting bisa dipakai ke mana-mana. Tetapi, bagaimana soal berhentinya? Kalau yang ini jangan sampai asal berhenti saja. Bisa berabe bukan, jika rem tak bekerja sempurna.

 

Supaya tetap bisa diandalkan perlu diperiksa beberapa bagian dari sistem pengurang laju ini. Banyak gejala-gejala yang terjadi, ketika komponen ini bekerja tidak normal. Seperti kala pedal rem diinjak, tunggangan langsung berbelok ke salah satu sisi.

 

Di sini kemungkinan besar salah satu rem depan lebih cepat mengunci dibanding rem pada sisi yang lain. Penyebabnya bisa piston rem sudah lemah atau sumbatan pada slang rem menuju kaliper atau master rem.

 

Hal lain mungkin ketika diinjak tunggangan seolah tak mau berhenti dengan cepat, periksa kampas remnya, kemungkinan sudah mulai menipis.

 

Rem diinjak putaran stasioner terganggu? Kalau ini sih karet booster rem minta diganti. Kalau seperti itu sih dilakukan di bengkel saja.

 

Namun, ada hal yang bisa dilakukakan sendiri, kala memeriksa peranti ini. Paling mudah dilakukan, tentunya memeriksa ketinggian minyak rem pada tabungnya. Kalau kurang segera tambah dengan minyak rem yang DOTnya sama.

 

 


Gambar 3

Gambar 3

 

 

 


Gambar 4

Gambar 4

 

 

 

Kalau pun mau menambah, jangan sampai melewati garis maksimum yang tertera pada tabung. Perhatikan juga warna minyak remnya jika keruh perlu dilakukan pengurasan minyak rem (Gbr.1).

 

Sebab, minyak rem keruh berarti sudah terkontaminasi kotoran. Mungkin saja dari dinding karet-karet pada slang rem atau terjadi perubahan karena kerap mendapat tekanan tinggi kala rem dioperasikan.

 

Minyak rem lama dikuras dengan membuka baut nepel di kaliper atau master rem. Sembari dilonggarkan, injak pedal rem berulang-ulang sehingga minyak rem keluar.

 

Tetapi tak boleh lupa, masukkan minyak rem baru pada tabung, untuk mencegah masuk angin. Sesekali tutup nepel dan tetap injak berulang-ulang pedal rem sehingga ketinggian pedal kembali normal, lalu buka kembali nepelnya.

 

Lakukan hingga minyak rem yang keluar dari nepel bening kembali. Perlu diperhatikan juga slang remnya, bersihkan slang dari kotoran, lalu periksa dengan seksama, apakah retak atau slang sudah lembek (Gbr.2).

 

Namun, guna mencegah terjadinya kebocoran di slang, jika tunggangan sudah berusia 6 tahun lebih, sebaiknya ganti slang rem ini.

 

Begitu juga faktor penentu laju tunggangan bisa berkurang, yaitu kampas rem. Jangan ragu untuk membersihkan kampas rem agar kembali bekerja baik.

 

Segala kotoran sebaiknya dibersihkan, terutama buat kampas rem yang masih sistem teromol. Karena tertutup, banyak kotoran atau debu di dalamnya sehingga mengganggu kinerja rem (Gbr.3).

 

“Pada rem teromol ini, ada yang copot dari rangkanya,” ujar Ade Rahmat dari bengkel OSS di kawasan Jln. Panjang, Jakbar. Jadi, perlu diperiksa juga dengan seksama kondisi kampas rem ini.

 

Buat yang sudah menggunakan sistem ABS, jika lampu ABS menyala terus (Gbr.4), segera bawa ke bengkel untuk dilakukan pemeriksaan.

 

Sumber :Penulis/Foto: Ben/Reza,F.Yosi - otomotifnet.com



Sponsored Links

Toyota Kijang Innova ( 3 - Habis) - Agar Innova tambah sempurna, ganti knalpot dan karet pintu!
Nah, kalau yang ini khusus buat pemilik Innova yang sudah pakai mesin berstandar emisi Euro 2. Dulu ...

Baut magnet kencang, berisik di Satria FU150 hilang?
Seperti biasa sebelum berangkat melakukan aktivitas sehari-hari, Agung J memanasi mesin Suzuki Satri...

Throuble Shooting - Deteksi pemicu agar setang kemudi jadi berat?
Suatu ketika, Nadiar Hakim pembesut Suzuki Thunder 125 keluaran 2006 mengeluhkan soal kondisi tungga...


Copyright 2008-2015 Otomotif.web.id. All rights reserved. Privacy policy
Artikel dan komentar merupakan kontribusi tulisan dari sesama user, pergunakan dengan bijak
Klik tombol "Submit article" untuk memasukan artikel baru