Otomotif | Otomotif - Automotive | Mobil - Sepeda Motor

Titles Titles & descriptions

  

Memilih Sokbreker - Cara tepat memilih sokbreker aftermarket?


Sponsored Links
 Print this page 

Author: Penulis: Dhany Ekasaputra

Kurang puas dengan performa suspensi kendaraan? Paket suspensi aftermarket telah tersedia banyak di pasaran.

 

Manakah yang paling cocok untuk kendaraan Anda? Kenali karakternya terlebih dahulu.

 

 

Gambar 1

 

Faktor safety dan kenyamanan, selalu menjadi skala proritas produsen mobil dalam merancang suspensi kendaraan.

 

Meski sisi kestabilan juga mendapat porsi yang tidak bisa di bilang sedikit, terutama untuk kendaraan jenis MPV atau sedan.

 

Sayangnya, kebutuhan setiap pengemudi selalu berbeda. Bagi pengemudi dinamis, tentu tuntutan pengendalian optimal diperlukan. Tak heran bila sisi kestabilan menjadi proritas utamanya, meski sektor kenyamanan tetap diperhitungkan sebagai alat transportasi harian.

 

Kasus terhadap paket suspensi bawaan pabrik pun menjadi alasan lain bagi konsumen untuk melakukan ubahan ini. Seperti suspensi Avanza Xenia generasi pertama yang terkenal keras terutama saat dimuati dengan sedikit penumpang.

 

Pun begitu saat awal kehadiran Honda Jazz yang memiliki problem serupa. Atau keluhan konsumen Nissan Latio, sehingga ATPM memberikan pilihan penggantian sokbreker yang lebih lembut bagi yang menginginkan kenyamanan berkendara. 

 

Kapan Perlu Diganti

 

 

 

Gambar 2

 

 

 


Sebelum memutuskan untuk mengganti sokbreker, tentu Anda perlu mengetahui kondisinya terlebih dahulu. Bila kinerja sokbreker dirasa mulai melemah atau usia telah mencapai 3 â€" 5 tahun/lebih dari 60.000 km.

 

Ciri yang dapat langsung dirasakan, ketika ayunan mobil terasa berlebih saat melewati lubang jalan atau gundukan. Hal ini menandakan kinerja sokbreker telah mulai melemah.

 

Lainnya adalah rembesnya cairan oli pada sil di sokbreker, sehingga tekanan pun menurun drastis. paling parah bila sokbreker telah mengeluarkan bunyi bletak Iatau tumbukan antar komponen di dalam sokbreker itu sendiri.

 

Pasalnya, sokbreker memiliki fungsi untuk meredam gerakaan berlebih dari per di kendaraan. Bila mobil mengayun berlebih saat menabrak lubang, tentu sangat mempengaruhi pengedalian dan kestabilan mobil. Belum lagi, keasusan ban pun menjadi tidak merata lantaran permukan ban tidak menerima beban secara merata.

 

Sesuaikan Dengan Kebutuhan


Selain memperhatikan unsur safety dan kenyamanan, factor biaya produksi pun menjadi salah satu acuan untuk memperoleh harga jual kendaraan yang kompetitif. Tak pelak, ini bersinggungan dengan penerapan teknologi didalamnya.

 

 

 

Gambar 3

 

 

 

Umumnya, jenis sokbreker terbagi menjadi dua; tipe oli dan gas. Kedua jenis ini memiliki karakter yang berbeda. Dimana jenis oli memiliki kecenderungan berkarakter nyaman ketimbang jenis gas. Tipe gas pun tidak serta merta berisikan gas 100%. Peran oli sebagai pelumas pun tetap dibutuhkan.

 

Untuk mengetahui sokbreker jenis oli atau gas, Anda dapat menekannya. Jika sokbreker jenis oli, maka batang sokbreker tidak akan kembali terangkat ke posisi semula. Pun begitu sebaliknya.

 

Selain itu, beberapa produk aftermarket kerap menawarkan sokbreker tipe double action. Padahal, tipe ini cukup mempengaruhi kinerja sokbreker ke sisi negatif. Dimana peran sokbreker lebih kepada menjaga kecepatan saat kembali ke posisi semula atau rebound.

 

“Double atau single action hanya merupakan perbandingan persentase antara saat compress dan rebound. Bila single action memiliki perbandingan 40 compress dan 60 rebound, maka double action sebaliknya.

 

Dimana semakin tinggi angka persentase, maka sokbreker memiliki tahanan yang semakin kuat. Jadi saat rebound, selain per yang memiliki karakter memantulkan, sokbreker pun kian menambah kecepatan ketika pergerakan ke atas atau kembali ke posisi semula,” tutur Taqwa SS, tuner Garden Speed ini.

 

Sedangkan desain sokbreker juga terbagi menjadi dua model; mono tube atau twin tube. Mayoritas produsen mobil yang mengedepankan kenyamanan dan durability yang tinggi, tentu twin tube menjadi pilihannya.

 

Dengan karakter tidak linear, membuat kenyamanan berkendara saat diisi oleh sedikit penumpang atau bermuatan penuh akan terjaga. Sebab, semakin sokbreker ditekan, maka tingkat kekerasannya akan semakin tinggi.

 

Berbeda dengan model mono tube. Dimana tekanan akan tetap sama ketika sokbreker di tekan habis sekalipun. Plus, kekuatan berkat model dua tabung ketimbang single tabung dalam menahan bobot kendaraan. 

 

 

“Ketebalan material desain mono tube dan tersedianya service centre menjadi kelebihan dari produk HotBits di Indonesia. Konsumen pun dapat mengganti komponen bila kinerja sokbreker mulai menurun atau mengalami kerusakan, seperti mengganti sil-sil, pengisian gas Nitro hingga oli sebagai pelumasnya,” terang Henricus Darmawan Susanto selaku distributor HotBists Indonesia. 

Nah, bila telah memahami karakter dari produk sokbreker aftermarket, anda pun dapat menyesuaikan dengan kebutuhan.

 

Apalagi bila Anda memilih sokbreker yang telah dilengkapi pengaturan tingkat kekerasan. Fleksibilitas pun kian menjanjikan untuk mengetahui frekuensi yang tepat di sistem suspensi mobil Anda. 

 

Sumber :Penulis: Dhany Ekasaputra - otomotifnet.com



Sponsored Links

Di rekomendasikan - Upgrade performa Yamaha Jupiter MX. Rp 4jt naik 7,69 dk
Meski dibekali teknologi lumayan maju - contoh sudah 4 klep dan berpendingin cairan - tapi ternyata,...

Utilitas - Klip Doortrim Orisinal VS Palsu
Hati-hati kalau sering melakukan bongkar pasang doortrim. Karena jika terlalu sering, bisa saja klip...

Ganti Gir Honda Supra Fit, kretek - kretek pun hilang!
Selama ini, Abet Nugraha selalu resik soal perawatan di Honda Supra Fit-nya. Makanya, kalo besutanny...


Copyright 2008-2015 Otomotif.web.id. All rights reserved. Privacy policy
Artikel dan komentar merupakan kontribusi tulisan dari sesama user, pergunakan dengan bijak
Klik tombol "Submit article" untuk memasukan artikel baru