Otomotif | Otomotif - Automotive | Mobil - Sepeda Motor

Titles Titles & descriptions

  

Mengorek Mesin - Upgrade Minerva-Sachs MadAss 125?


Sponsored Links
 Print this page 

Author: Penulis/Foto : DiC

Gambar 1

 

 

 

 

 

Meski mengusung kapasitas silinder 125 cc, performa standar Minerva-Sachs MadAss 125 saat diukur lewat dynometer ternyata masih di bawah rata-rata motor sekelas lainnya. Contoh soal tenaga maksimum,

 

MadAss hanya mampu memuntahkan power 6,74 dk di putaran 6.800 rpm. Sementara bebek lain, terutama produk Jepang dengan kapasitas yang sama berada di kisaran 7,5 dk ke atas.

 

Kondisi tersebut makin diperparah dengan pemakaian ban gede pada bagian depan maupun belakang. Sehingga akselerasi jadi makin kedodoran. Terutama di putaran bawah.

 

Tapi buat penggemar motor hasil kolaborasi produsen motor Sach asal Jerman dan Minerva Indonesia ini tak perlu khawatir.

 

Bintang Racing Team (BRT) yang bermarkas di Cibinong, Jabar punya ramuan jitu meningkatkan performa dapur pacunya.

 

 

Gambar 2
Hasil dyno test menunjukkan peningkatan tenaga maksimum hingga 20%

 

 

Yakni cukup dengan menata ulang saluran masuk bahan bakar plus mengatur timing pengapian, dijamin tenaga puncak bakal terkerek hingga 20%. Uniknya, pembenahan pada saluran masuk yang dilakukan justru bukan membesarkan diameter inlet maupun intake manifold.

 

"Malah diperkecil 2 mm, dari 26,3 mm jadi 24,3 mm. Aslinya terlalu besar. Ini yang membuat tarikan bawah jadi ngok alias ngempos," terang Suar, mekanik BRT.

 

Untuk memperkecilnya, BRT tidak menggunakan trik tambah daging lewat las babet. Melainkan pakai campuran kimia khusus kayak lem yang ditempel pada dinding inlet maupun intake manifold yang hendak diperkecil.

 

Lalu, profil saluran masuk mulai dari mulut intake yang nyambung ke karbu hingga seating klep isap dibentuk ulang.

 

 

 

 

Gambar 3
Diameter inlet diperkecil dari 26,3mm jadi 24,3mm

 

 

 

 

 

Gambar 4
Intake manifold sebelum (kiri) dan sesudah dibenahi ulang arah flownya

 

 

Arah lubang di intake yang semula sudutnya terlalu menekuk, dibikin melandai dengan cara di-porting. Begitu pula pada saluran inlet-nya.

 

"Langkah ini bertujuan agar flow campuran gas yang masuk ke ruang bakar jadi lebih cepat dan minim hambatan," jelas Suar. Sementara lubang exhaust tetap dibiarkan standar. "Hanya diperhalus efek kulit jeruknya saja," tambahnya.

 

Kelar itu, sistem pengapian dibenahi. Pick-up pulser di magnet diperpanjang dari 14 mm jadi 30 mm guna mendapatkan pulsa pengapian lebih stabil. Lalu CDI standar diganti pakai BRT I-Max (programable) punya Suzuki Shogun 125. Tentu dengan timing pengapian yang sudah diprogram ulang pada kondisi optimal. Beres deh!

 

Selanjutnya motor di-dyno ulang. Hasilnya, hanya dengan kedua langkah tadi, tenaga maksimum langsung melonjak jadi 8,07 dk di 7.800 rpm. Sementara torsi puncak yang semula 5,60 lb.ft (7,6 Nm)/5.650 rpm terkoreksi jadi 6,16 lb.ft (8,35 Nm)/6.700 rpm.

Tertarik?

 

Sumber :Penulis/Foto : DiC - otomotifnet.com



Sponsored Links

Ban Superlebar buat Skutik
Maraknya modifikasi skutik memakai ban superlebar tak sulit mendapatkan pembalut velgknya. Pabrikan...

Mengusir Bau Tak Sedap Dalam Kabin Mobil
Sangat menjengkelkan ketika kita masuk ke dalam mobil dan langsung mencium bau tidak sedap (apek). B...

Modifikasi Guidance - Glasswoll Knalpot Panjang Umur
Buat yang rajin nongkrong di dapur pasti tidak asing lagi dengan alat pencuci panci yang satu ini. F...


Copyright 2008-2015 Otomotif.web.id. All rights reserved. Privacy policy
Artikel dan komentar merupakan kontribusi tulisan dari sesama user, pergunakan dengan bijak
Klik tombol "Submit article" untuk memasukan artikel baru