Otomotif | Otomotif - Automotive | Mobil - Sepeda Motor

Titles Titles & descriptions

  

Yamaha Mio - Cek 3 poin jika Mio bore-up over heat!


Sponsored Links
 Print this page 

Author: Penulis/Foto: Antenx / Kadafi

Gambar 1

 

 

 

Ingin performa harian Yamaha Mio semakin cihuy? Pasti pada setuju, kalau cara yang paling tepat adalah melakukan bore up mesin. Hal tersebut jadi solusi, soalnya sudah banyak juga yang jual paketan bore up 150 cc.

 

Tapi tahu enggak! Ternyata menaikkan cc mesin Mio jadi pelego itu memiliki efek samping! “Kalau settingan dan sirkulasi pelumas gak pas, mesin jadi cepat panas.

 

Parahnya, seher bisa langsung ngancing atau malah jebol,” wanti Ari Kristanto dari bengkel GMotor.

 

Nah masalah apa saja yang bikin overheat? Simak tiga poin berikut ini!

 


Gambar 1

Gambar 2

 

 

 


Gambar 2

Gambar 3

 

 

 


Gambar 3

Gambar 4

 

 


Gambar 4

Gambar 5

 

Debit Bensin


Volume ruang bakar yang meningkat, butuh debit bensin yang lebih banyak dari standarnya. Bila terlalu miskin, mesin jadi gampang overheat.

 

Mau tau pengecekan debit bensin yang pas? Lihat saja elektrode busi, bila warnanya cokelat (gbr.1) dipastikan pembakarannya sesuai. Kalau berwarna putih berarti miskin dan bila hitam maka debit bbm terlalu berlebih.

 

Cara mendongkrak debit bensin, dengan menaikkan ukuran pilot dan main jet (gbr.2). Dari pilot jet standar Mio 38 dengan main jet 110/105, maka kenaikannya cukup 1-2 step. “Pilot jet-nya jadi 40 dan main jetnya jadi 115/120,” tutur Ari.

 

Kompresi


Bicara kompresi, artinya menyinggung posisi TMA seher dan kepala silinder. Nah semakin dekat jarak tersebut, semakin besar pula perbandingan kompresinya.

 

“Dengan kodisi seperti ini, tidak dianjurkan untuk menggunakan bahan bakar beroktan rendah seperti Premium. Minimal pakai Pertamax,” ungkap Ari.

 

Bila memaksakan pakai Premium, dikhawatirkan akan terjadi knocking alias ngelitik. Pasalnya campuran bensin dan udara yang ada di blok silinder terbakar oleh panas mesin dan bukan oleh api busi. Efeknya hampir sama seperti kekurangan debit bensin yang bikin ruang bakar jadi kering.

 

Cara lain dengan menjauhkan jarak TMA piston dengan kepala silinder dengan memakai paking head tambahan (gbr.3) setebal 0,3 mm sehingga tekanan kompresi berkurang.

 

Oli mesin


Takaran oli mesin yang enggak sesuai, dapat menimbulkan panas mesin yang berlebih. Hal itu terjadi karena adanya gesekan antara komponen yang tak terlumuri oli. Jadi, energi kalor meningkat dan panas mesin ikut naik.

 

Takaran oli yang tidak sesuai bukan karena kelalaian pemiliknya. “Bisa jadi oli memuai! Ingat! Berkurangnya additive dalam oli karena usia pakai, bisa menyebabkan perubahan kekentalan oli. Nah semakin encer oli, cenderung semakin mudah pula oli itu menguap,” urai Ari.

 

Sumber :Penulis/Foto: Antenx / Kadafi - otomotifnet.com



Sponsored Links

Velg "Ride It" dan Pelatuk "Roller" untuk Motor
Velg Ride It lagi digemari pencinta modifikasi minimalis. Bentuknya khas gaya Thailand dengan kaki-k...

Merasakan Sensasi Honda CR-Z Hybrid
Honda CR-Z berteknologi hibrida baru diluncurkan pada Februari lalu, eh tahunya sudah ada di Indones...

Modifikasi Guidance - Mio Ngibrit Pakai Piston Smash
Untuk harian, bore up nggak perlu besar. Asal tenaga naik, motor lumayan ngibrit dengan modal irit. ...


Copyright 2008-2015 Otomotif.web.id. All rights reserved. Privacy policy
Artikel dan komentar merupakan kontribusi tulisan dari sesama user, pergunakan dengan bijak
Klik tombol "Submit article" untuk memasukan artikel baru